Membuka Berdasarkan Nomor Jilid > Kumpulan Kedua > Jilid pertama (akidah) > Memotret > Tafsir al-Quran dengan lukisan dan gambar

Fatwa nomor18828
Segala puji hanyalah bagi Allah semata. Salawat dan salam semoga dilimpahkam kepada Nabi Muhammad yang tidak ada nabi setelahnya, selanjutnya:
Komite Tetap Riset Ilmiah dan Fatwa telah mengkaji pertanyaan yang layangkan kepada yang terhormat Mufti Umum dari Wakil Direktur Kantor Kerjasama Dakwah dan Penyuluhan di al Quwai`iyyah No. (17/5/H) tanggal 15/1/1417 H, yang diajukan kepada Komite Sekretariat Jenderal Dewan Ulama Senior No. (894) tanggal 9/2/1417 H. Seorang penanya mengajukan pertanyaan sebagai berikut:
Bagaimana hukum membuat gambar yang menjelaskan ayat-ayat (Al-Qur'an), seperti orang yang menggambar unta dan menulis di bawahnya firman Allah Ta`ala: "Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan", Demikian, mohon penjelasan tentang masalah ini.
( Nomor bagian 1; Halaman 308)
Setelah melakukan pengkajian (terhadap permasalahan yang diajukan), maka Komite menjawab sebagai berikut:
Tafsir ayat-ayat Al-Qur'an dengan lukisan dan gambar yang menjelaskan kisah-kisah para tokoh, seperti para nabi -'Alaihim as-Salatu wa as-Salam- dan hamba-hamba saleh, atau orang-orang kafir dan setan-setan serta pepohonan atau benda-benda lain yang terdapat dalam kisah tersebut, adalah tafsir bid`ah yang haram, tidak boleh dilakukan, dicetak atau disebarkan. Tafsir tersebut harus dicegah dan dilarang beredar walaupun orang yang melakukannya berniat baik, seperti untuk memudahkan pemahaman ayat-ayat Al-Qur'an bagi anak-anak dan bagi orang yang baru masuk Islam . Hal itu karena metode tafsir Al-Qur'an ini mengandung larangan-larangan agama, di antaranya:
1 - Perbuatan ini, baik menggambar benda yang bernyawa maupun menggambar pohon dan lainnya, adalah perbuatan bid`ah dalam menafsirkan kitab Allah Azza wa Jalla, yang menyalahi metode para ulama dulu dan sekarang, dan bukan metode tafsir yang dikenal oleh mereka.
2 - Perbuatan ini mengandung penghinaan terhadap keagungan kitab Allah Azza wa Jalla dan pelecehan terhadap makna-maknanya yang mulia.
3 - Perbuatan ini merupakan sarana untuk bermain-main terhadap tafsir Al-Qur'an dengan metode yang tidak disyariatkan oleh Allah --Subhanahu--.
4
( Nomor bagian 1; Halaman 309)
- Di dalamnya terdapat penggambaran (sosok) para nabi dan rasul, penyajian mereka sebagai bahan tertawaan, hinaan, dan peremehan. Pelakunya berada dalam bahaya yang besar karena mengejek dan menghina nabi adalah kekufuran yang besar menurut teks Al-Qur'an yang agung.
5 - Menggambar sosok khayalan para nabi adalah sebab nyata bagi berlangsungnya kemusyrikan kepada Allah Ta`ala dan rusaknya tauhid, sebagaimana Allah telah mengisahkan kepada kita kisah orang-orang yang menyembah Wad, Suwa`, Yaghuth, dan Nasra. (Allah) Ta'ala berfirman Dan mereka berkata: "Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwaa’, yaghuts, ya’uq dan nasr.(23) Dan sesudahnya mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia) Kemusyrikan terjadi pada kaum Nuh karena mereka menggambar dan memajang gambar orang-orang saleh tersebut di majelis-majelis mereka, sehingga kondisi itu menyebabkan mereka menyembahnya.
6 - Menggambar benda-benda bernyawa adalah haram, berdasarkan banyak hadis sahih dari Nabi --Shallallahu 'Alaihi wa Sallam-- dalam kitab-kitab hadis sahih, (kitab) sunan, dan (kitab-kitab) musnad tentang pengharaman menggambar semua yang bernyawa, baik manusia maupun yang lainnya, (kisah Nabi) merobek tirai yang bergambar, perintah untuk melenyapkan gambar, dan laknat bagi para penggambar serta penjelasan bahwa mereka itu manusia yang mendapat siksa paling berat pada hari Kiamat. Kami sebutkan kepada Anda sejumlah hadis sahih yang membahas masalah itu. Dalam Shahihain (Shahih Bukhari dan Shahih Muslim), Abu Hurairah --radhiyallahu 'anhu--berkata:
Rasulullah --Shallallahu 'Alaihi wa Sallam-- bersabda:
( Nomor bagian 1; Halaman 310)
Allah `Azza wa Jalla berfirman: "Dan siapakah yang lebih zalim dari orang-orang yang menciptakan seperti ciptaan-Ku, maka hendaklah mereka menciptakan biji jagung, atau biji-bijian, atau gandum."
Hadis ini adalah redaksi Muslim. Muslim
Dalam kitab mereka berdua (shahih Bukhari dan shahih Muslim) juga dari Ibnu Mas`ud Radhiyallahu `Anhu. Ia berkata: Rasulullah --Shallallahu 'Alaihi wa Sallam-- bersabda: Sesungguhnya manusia yang paling pedih siksanya pada hari kiamat adalah para pelukis Dalam kitab mereka (Bukhari Muslim) Ibnu Umar --radhiyallahu 'anhuma-- mengatakan: Rasulullah --Shallallahu 'Alaihi wa Sallam-- bersabda: Sesungguhnya orang-orang yang membuat gambar-gambar ini akan disiksa pada hari kiamat. Akan dikatakan kepada mereka, "Hidupkanlah apa yang kalian ciptakan" Hadis ini adalah redaksi Bukhari
Dari Aisyah --radhiyallahu 'anha-- berkata: Nabi-- Shallallahu 'Alaihi wa Sallam-- datang kepadaku ketika saya telah menutup lubang dinding dengan kain yang bergambar patung. Ketika melihatnya, ia pun menyobeknya dengan wajah marah dan berkata, " Aisyah, Orang yang mendapat siksa paling berat di sisi Allah pada hari Kiamat adalah mereka yang menyerupakan ciptaan Allah." Aisyah berkata, "Kami pun memotong kain itu dan menjadikannya satu atau dua buah bantal. diriwayatkan oleh Muslim. Hadis-hadis lain masih banyak.
Perlu diketahui bahwa sebagaimana haram dipakai dalam tafsir ayat-ayat Al-Qur'an, metode ini juga diharamkan dalam menjelaskan hadis-hadis Nabi --Shallallahu 'Alaihi wa Sallam-- karena mengandung larangan-larangan agama itu sendiri.
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

Komite Tetap Riset Ilmiah dan Fatwa

Anggota Anggota Anggota Wakil Ketua Ketua
Bakar Abu Zaid Shalih al-Fawzan Abdullah bin Ghadyan Abdul Aziz Alu asy-Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz



  Sebelumnya     Berikutnya